Fernandinho Media

Portal Berita Gadget Digilife Paling Terkini Dan Terupdate

Telco

Frekuensi 700 MHz Dilelang, Apakah Sempurna Untuk Perluasan Jaringan 5G?

Anda pasti sudah tidak sabar menunggu teknologi 5G datang ke Indonesia, bukan? Dengan kecepatan download hingga 10 gigabit per detik, 5G dijanjikan akan membawa pengalaman internet yang super cepat dan responsif. Sayangnya, untuk bisa menikmati 5G, diperlukan spektrum frekuensi radio yang cukup, dan inilah yang masih menjadi kendala.

Apa Itu Frekuensi 700 MHz?

Frekuensi 700 MHz, yang selama ini digunakan untuk siaran TV analog, sebentar lagi akan kosong seiring dengan selesainya program Analog Switch Off (ASO) dari pemerintah. Spektrum ini dianggap sebagai ‘frekuensi emas’ karena sifatnya yang luas cakupannya dan dapat menembus hambatan.

Apa Itu Frekuensi 700 MHz?

Frekuensi 700 MHz merupakan pita frekuensi radio yang terletak di antara frekuensi 698-806 MHz. Frekuensi ini ideal untuk layanan seluler karena dapat menjangkau area yang luas dengan biaya yang relatif murah. Selain itu, frekuensi 700 MHz juga mampu menembus hambatan seperti tembok dan memiliki daya tembus yang baik di dalam gedung.

Dikarenakan sifatnya yang demikian, frekuensi 700 MHz dianggap sebagai spektrum pilihan untuk memperluas jangkauan 5G. Namun, apakah frekuensi ini benar-benar optimal untuk 5G?

Kelebihan Frekuensi 700 MHz untuk 5G

Beberapa kelebihan frekuensi 700 MHz untuk 5G antara lain:

  • Dapat digunakan untuk memperluas jangkauan 5G di area padat penduduk seperti kota besar.
  • Biaya yang lebih murah dibandingkan frekuensi yang lebih tinggi seperti 28 GHz karena daya pancar yang lebih rendah.
  • Lebih baik dalam menembus hambatan sehingga sinyal 5G bisa sampai ke dalam gedung.

Kendala Frekuensi 700 MHz untuk 5G

Meski demikian, frekuensi 700 MHz juga memiliki beberapa kendala, di antaranya:

  • Kapasitas yang lebih kecil dibandingkan frekuensi tinggi seperti 28 GHz sehingga kecepatan 5G yang dihasilkan lebih rendah.
  • Interferensi dengan layanan 4G LTE yang sudah ada karena frekuensi yang berdekatan. Hal ini bisa menurunkan kinerja 5G.

Mengapa Frekuensi 700 MHz Penting Untuk 5G?

Mengapa frekuensi 700 MHz penting untuk 5G?

Frekuensi 700 MHz dinilai sebagai spektrum yang sangat optimal untuk jaringan 5G, karena beberapa alasan:

-Propagasinya sangat baik. Gelombang frekuensi 700 MHz dapat menembus penghalang seperti tembok atau pohon dengan mudah. Hal ini berarti operator tidak perlu membangun banyak BTS untuk menjangkau area yang luas.

-Cocok untuk jangkauan dalam ruangan. Kemampuan gelombang untuk menembus hambatan membuat frekuensi ini ideal untuk memberikan sinyal 5G di dalam ruangan.

-Biaya implementasi lebih rendah. Karena hanya membutuhkan sedikit BTS, biaya pembangunan jaringan 5G menjadi lebih efisien.

###Daya jelajah yang besar

Frekuensi 700 MHz juga memiliki daya jelajah yang besar, yaitu sekitar 7-10 km di area terbuka. Hal ini berarti satu BTS dapat melayani area seluas 80-100 km2. Dengan demikian, tidak diperlukan banyak BTS untuk menyediakan layanan 5G.

Namun, frekuensi ini juga memiliki kekurangan, yaitu lebar pita yang lebih sempit dibandingkan frekuensi tinggi seperti 3,5 GHz atau 26 GHz. Lebar pita yang lebih sempit ini berarti kapasitas jaringan dan kecepatan 5G yang dihasilkan tidak sebesar menggunakan frekuensi tinggi.

Meskipun demikian, mengingat kondisi geografis Indonesia yang membutuhkan jangkauan yang luas, frekuensi 700 MHz patut dipertimbangkan sebagai spektrum utama untuk 5G di Indonesia. Dengan dukungan frekuensi tinggi pada area padat, kualitas layanan 5G di Indonesia dapat tercapai secara optimal.

Apakah Frekuensi 700 MHz Benar-Benar Optimal Untuk 5G Di Indonesia?

Apakah frekuensi 700 MHz benar-benar optimal untuk perluasan 5G di Indonesia? Ada beberapa pertimbangan yang perlu dipikirkan.

Frekuensi 700 MHz memang sangat baik untuk penyebaran 5G karena sifatnya yang dapat menembus hambatan dengan baik dan menjangkau area yang lebih luas. Hal ini tentu sangat cocok dengan karakteristik 5G yang membutuhkan jangkauan yang lebih luas dan konektivitas yang lebih baik. Namun, ada juga kekurangannya.

1. Kapasitas terbatas

Frekuensi 700 MHz hanya memiliki kapasitas 40 MHz, jauh lebih sedikit dibandingkan frekuensi tinggi seperti 2,6 GHz atau 28 GHz yang mencapai hingga 100 MHz. Kapasitas yang terbatas ini berarti akan sulit bagi operator untuk menampung lalu lintas data dalam jumlah besar, terutama di daerah padat penduduk.

Biaya investasi yang tinggi

Penggunaan frekuensi 700 MHz untuk 5G juga membutuhkan investasi yang sangat besar, terutama untuk membangun infrastruktur baru yang mendukung. Hal ini dikarenakan frekuensi 700 MHz sebelumnya digunakan untuk TV analog, sehingga diperlukan peralatan baru untuk menyesuaikan dengan jaringan 5G. Investasi yang tinggi ini tentu akan berdampak pada tarif 5G di kemudian hari.

Oleh karena itu, meskipun frekuensi 700 MHz memiliki keunggulan dalam hal cakupan, namun kapasitas dan biaya investasinya perlu dipertimbangkan secara matang oleh operator sebelum menggunakannya untuk perluasan 5G. Gabungan frekuensi 700 MHz dengan spektrum tinggi mungkin menjadi solusi terbaik untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Tantangan Penggunaan Frekuensi 700 MHz Untuk 5G

Seiring dengan rampungnya program Analog Switch Off (ASO) pemerintah yang menghentikan siaran TV analog, frekuensi 700 MHz yang selama ini digunakan untuk siaran TV analog sebentar lagi akan kosong. Meski demikian, frekuensi ini belum tentu sempurna untuk perluasan jaringan 5G.

Biaya tinggi untuk mengubah peralatan

Operator seluler dihadapkan pada tantangan untuk mengubah infrastruktur jaringan mereka agar dapat memanfaatkan frekuensi 700 MHz. Hal ini tentu membutuhkan investasi yang besar, apalagi jika harus mengganti peralatan yang sudah ada. Padahal, belum tentu frekuensi ini optimal untuk 5G dibandingkan frekuensi tinggi seperti 3,5 GHz atau 26 GHz.

Cakupan luas tapi kapasitas terbatas

Frekuensi 700 MHz memang memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan frekuensi tinggi. Namun, frekuensi ini hanya mampu menghasilkan kapasitas terbatas untuk layanan 5G. Sementara itu, kebutuhan kapasitas data pengguna akan semakin besar seiring perkembangan teknologi.

Kesiapan perangkat pengguna

Belum tentu perangkat pengguna seperti smartphone maupun peralatan IoT mendukung konektivitas 5G di frekuensi 700 MHz. Padahal, kesiapan ekosistem perangkat sangat penting agar manfaat 5G dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.

Mengingat berbagai tantangan penggunaan frekuensi 700 MHz untuk 5G, kemungkinan operator akan lebih memilih untuk memanfaatkan kombinasi beberapa frekuensi. Dengan demikian, mereka dapat mengoptimalkan cakupan jaringan, kapasitas, serta kesiapan ekosistem perangkat 5G secara bersamaan.

Apa Harapan Operator Terhadap Lelang Frekuensi 700 MHz?

Sebagai operator telekomunikasi, tentu berharap banyak pada lelang frekuensi 700 MHz ini. Pasalnya, frekuensi ini dinilai paling optimal untuk perluasan jaringan 5G. Dengan frekuensi 700 MHz, sinyal 5G dapat menjangkau area yang lebih luas dan masuk ke dalam bangunan dengan lebih baik.

Jaringan 5G membutuhkan spektrum frekuensi tinggi, seperti frekuensi 26 GHz atau 28 GHz, untuk mencapai kecepatan super tinggi hingga 20 Gbps. Namun, frekuensi seperti itu hanya bisa menjangkau area yang terbatas dan sulit masuk ke dalam bangunan. ###

Maka dari itu, frekuensi 700 MHz yang memiliki propagasi lebih baik diperlukan untuk jangkauan wla188 luas 5G. Dengan menggabungkan spektrum frekuensi tinggi dan menengah, diharapkan operator dapat menyediakan jaringan 5G dengan kecepatan gigabit hingga ke pelosok negeri.

Tak heran jika operator telekomunikasi selalu menyampaikan antusiasmenya terhadap lelang spektrum apapun, termasuk 700 MHz. Sebab, tambahan spektrum akan sangat membantu upaya perluasan jaringan 5G ke seluruh Indonesia.

Dengan adanya lelang frekuensi 700 MHz, diharapkan hambatan klasik soal keterbatasan spektrum untuk 5G bisa teratasi. Sehingga, masyarakat bisa segera menikmati layanan 5G dengan kecepatan tinggi, latensi rendah dan konektivitas yang masif. Itulah harapan besar operator telekomunikasi di Tanah Air.

Conclusion

Jadi, apakah frekuensi 700 MHz yang segera dilelang ini akan jadi solusi sempurna untuk ekspansi 5G di Indonesia? Mengingat masih banyak PR yang harus diselesaikan operator dalam pembebasan spektrum dan investasi infrastruktur, kemungkinan spektrum ini tidak sepenuhnya bisa dimanfaatkan untuk 5G dalam waktu dekat. Namun, di sisi lain frekuensi ini cukup potensial karena cakupannya yang luas dan biayanya yang relatif terjangkau. Dengan demikian, meski bukan solusi mutlak, frekuensi 700 MHz patut dipertimbangkan sebagai salah satu opsi spektrum untuk 5G. Kita lihat saja bagaimana lelang ini berjalan dan apakah operator sungguh-sungguh menggunakannya untuk jaringan 5G, ataukah masih akan didominasi penggunaan 4G seperti yang kita alami saat ini.

One thought on “Frekuensi 700 MHz Dilelang, Apakah Sempurna Untuk Perluasan Jaringan 5G?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *