Kepala PBB Guterres Sesalkan Kegagalan Dewan Keamanan di Gaza

Kamu pasti sudah mendengar tentang konflik yang terjadi di Jalur Gaza belakangan ini. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres terus meminta gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza. Dia juga mengatakan bahwa perang ini telah merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.

Pada Jumat (12/8/2023), Amerika Serikat (AS) memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang meminta gencatan senjata kemanusiaan segera. Dari 15 anggota, 13 negara mendukung resolusi tersebut. Guterres mengatakan bahwa dia kecewa dengan kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam menghentikan penderitaan di Gaza. Dia tidak akan menyerah dalam meminta agar konflik dihentikan dan bantuan kemanusiaan diberikan.

Sekretaris Jenderal PBB Guterres Menyesalkan Kegagalan Dewan Keamanan Di Gaza

Anda mungkin merasa kecewa dengan kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mencapai gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres juga demikian. Dalam sebuah pernyataan, Guterres mengatakan bahwa perang telah merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.

Dia telah berulang kali meminta gencatan senjata kemanusiaan. Sayangnya, AS pada Jumat (8/12/2023) menggunakan hak veto-nya untuk menentang proposal Dewan Keamanan PBB yang meminta gencatan senjata segera. Dari 15 anggota, 13 anggota mendukung resolusi tersebut.

Guterres mengatakan bahwa dia “kecewa” dengan hasil ini dan akan terus berusaha mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. Dia juga menambahkan bahwa kekerasan harus dihentikan segera untuk menghindari lebih banyak korban jiwa. Perang ini telah menewaskan lebih dari 200 orang di Gaza dan merusak infrastruktur penting seperti rumah sakit dan sekolah.

Kita semua berharap perdamaian dan keamanan dapat segera ditegakkan kembali. Tidak ada pemenang dalam perang ini. Hanya ada kesengsaraan dan kehancuran. Mari kita berdoa agar para pemimpin dunia dapat segera menemukan solusi politik yang adil dan bermartabat bagi semua pihak. Hentikan pertumpahan darah! Biarkan perdamaian dan keadilan berkuasa.

As Veto Rencana Gencatan Senjata Kemanusiaan Di Gaza

Kamu pasti kecewa dengan kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk menyetujui gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tidak akan menyerah untuk terus meminta gencatan senjata, dan dia menambahkan bahwa perang telah merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.

Amerika Serikat pada Jumat (12/8/2023) memveto usulan Dewan Keamanan PBB yang meminta gencatan senjata kemanusiaan segera. Dari 15 anggota, 13 negara mendukung resolusi itu. Sayangnya, AS menggunakan hak veto-nya, dengan alasan bahwa teks tidak mencukupi. Mereka ingin mencoba mencapai kesepakatan kompromi di balik layar dengan Israel.

AS memveto rencana gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza

Tindakan AS ini sangat disesalkan dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Rakyat Gaza sudah menderita selama bertahun-tahun di bawah blokade dan serangan militer Israel yang brutal. Mereka membutuhkan gencatan senjata segera untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk dan mengevakuasi korban.

Sayangnya, kepentingan politik AS dengan Israel tampaknya lebih penting daripada nyawa warga sipil Palestina. Kita hanya bisa berharap AS dan Israel segera tersadar dan mendukung upaya perdamaian di wilayah tersebut. Hanya dengan dialog dan diplomasi kita bisa mencapai solusi jangka panjang untuk masalah ini.

Guterres Tetap Menyerukan Gencatan Senjata Kemanusiaan Di Jalur Gaza

Guterres terus meminta gencatan kemanusiaan di Jalur Gaza

Guterres tidak akan berhenti meminta gencatan kemanusiaan di Jalur Gaza. Dia juga menambahkan bahwa perang telah merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.

Amerika Serikat (AS) pada Jumat (12/8/2023) memveto usulan Dewan Keamanan PBB yang meminta gencatan kemanusiaan segera. Dari 15 anggota negara, 13

negara mendukung resolusi tersebut. Namun, AS menggunakan hak vetonya untuk memblokir resolusi tersebut.

Guterres kecewa dengan kegagalan DK PBB

Guterres idn gacor menyatakan kekecewaannya atas kegagalan DK PBB dalam mencapai gencatan kemanusiaan. Dia mengatakan bahwa kegagalan DK PBB “merusak kredibilitas dan otoritas” badan PBB itu.

Guterres menambahkan bahwa dia akan terus berusaha mencapai gencatan kemanusiaan di Jalur Gaza. Dia mendesak semua pihak untuk melakukan upaya diplomatik guna mengakhiri penderitaan warga sipil di sana.

PBB prihatin dengan penderitaan warga Gaza

PBB sangat prihatin dengan penderitaan warga sipil di Jalur Gaza akibat intensitas serangan udara Israel yang meningkat belakangan ini. PBB juga menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri dan melakukan upaya diplomatik guna mencapai gencatan kemanusiaan.

PBB khawatir bahwa serangan udara Israel dapat menimbulkan korban jiwa dan kerusakan serta membuat ribuan warga sipil kehilangan tempat tinggal. Oleh karena itu, PBB terus meminta agar segera diadakan gencatan kemanusiaan guna memfasilitasi akses kemanusiaan bagi warga Gaza.

Perang Telah Merusak Kredibilitas Dan Otoritas Dewan Keamanan PBB

Setelah kegagalan Dewan Keamanan PBB untuk mencapai gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres tetap tidak menyerah. Dia juga menambahkan bahwa perang telah merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.

Perang Telah Menghancurkan Kredibilitas dan Otoritas Dewan Keamanan PBB

Pada Jumat (8/12/2023), Amerika Serikat (AS) mengeluarkan veto atas proposal Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Dari 15 negara anggota, 13 negara mendukung resolusi tersebut. Keputusan AS telah menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat internasional.

Guterres mengatakan kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengakhiri penderitaan di Gaza merupakan “kegagalan tanggung jawab kolektif kita untuk melindungi warga sipil yang tidak berdosa.” Dia juga menambahkan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza membutuhkan solusi politik segera.

Menurut Guterres, perang yang berkepanjangan di Gaza telah “menimbulkan kerusakan besar bagi kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.” Dia berpendapat bahwa Dewan Keamanan PBB seharusnya dapat mengambil tindakan kolektif untuk mencapai perdamaian.

Guterres menyerukan semua pihak untuk segera menghentikan pertumpahan darah dan penderitaan di Gaza. Dia juga mendesak semua pihak untuk kembali ke meja perundingan dan mencari solusi politik yang adil dan berkelanjutan berdasarkan hukum internasional dan resolusi PBB terkait.

PBB: Konflik Israel Dan Citra Dewan Keamanan Yang Tercoreng

PBB: Konflik Israel dan Citra Dewan Keamanan yang Rusak

Ketua PBB Antonio Guterres tidak akan menyerah dalam menyerukan gencatan senjata kemanusiaan di Jalur Gaza. Dia juga menambahkan bahwa perang telah merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan PBB.

Amerika Serikat (AS) pada Jumat (8/12/2023) menggunakan hak veto atas proposal Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera. Dari 15 anggota, 13 negara mendukung resolusi tersebut.

Guterres mengatakan bahwa kegagalan Dewan Keamanan untuk bertindak atas krisis kemanusiaan di Gaza “merusak kredibilitas dan otoritas” badan PBB itu. Dia menambahkan bahwa dia “tidak akan menyerah” dalam upayanya untuk mendorong Dewan Keamanan agar setuju pada gencatan senjata.

Resolusi yang diajukan oleh Kuwait dan Indonesia menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera dan berkelanjutan” di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Namun, AS menggunakan veto karena alasan bahwa teks tidak menyebutkan kelompok Hamas dan tidak mengutuk kegiatan mereka yang memperburuk situasi kemanusiaan.

Pemerintah Israel menyambut baik keputusan AS. Seorang juru bicara mengatakan bahwa resolusi itu “tidak seimbang” dan “memberikan dukungan implisit terhadap Hamas.”

Guterres mengatakan bahwa dia “sangat kecewa” dengan hasil pemungutan suara itu. Dia mendesak anggota Dewan Keamanan “untuk melakukan segala yang diperlukan untuk mencapai persetujuan tentang langkah-langkah untuk menghentikan kekerasan, melindungi warga sipil dan memulai proses perdamaian yang berkelanjutan.”

Conclusion

Jadi begitulah, para pembaca. Guterres benar-benar frustrasi dengan kegagalan Dewan Keamanan PBB dalam mengakhiri penderitaan warga Gaza. Dia tak akan berhenti meminta gencatan senjata kemanusiaan di sana. Perang ini telah merusak kredibilitas dan otoritas Dewan Keamanan. Amerika Serikat memang menggunakan hak veto-nya untuk menolak resolusi Dewan Keamanan yang meminta gencatan senjata segera. Dari 15 anggota, 13 mendukung resolusi itu.

Kalian pasti sedih mendengar berita ini. Mari kita berdoa agar para pemimpin dunia segera sadar dan menghentikan penderitaan warga Gaza. Mereka pantas mendapatkan perdamaian dan keadilan.